Tokek yang termasuk bangsa reptil yang mempunyai nama ilmiah Gekko gecko (Linnaeus, 1758). sekarang lagi naik daun dan sedang banyak diburu orang karena harganya yang sangat fantastis, bahkan hampir tiap hari tokek di bicarakan di kantor sampai di jadaikan nada dering (sampe begitunya). mungkin kalo provider membuat NSP atau RBT tokek juga laku keras di pasaran.. (lho?)
Cecak yang berukuran besar, berkepala besar. Panjang total mencapai 340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya.
Dorsal (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Ventral (perut, sisi bawah tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam baris bintil; berbelang-belang.
Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut scansor, yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar.
Tokek yang kerap ditemui di pohon-pohon di pekarangan dan di rumah-rumah, terutama di pedesaan dan tepi hutan. Suara teritorialnya yang keras dan khas, tokke ... tokkee ..., menjadi dasar penyebutan namanya dalam berbagai bahasa.
Tokek rumah memangsa aneka serangga, cecak lainnya yang lebih kecil, tikus kecil dan mungkin juga burung kecil. Seperti bangsa cecak lainnya, tokek aktif berburu terutama di malam hari. Terkadang tokek turun pula ke tanah untuk mengejar mangsanya. Di siang hari, tokek bersembunyi di lubang-lubang kayu, lubang batu, atau di sela atap rumah.
Telur tokek di suatu celah gua kapur
Tokek melekatkan telurnya, yang biasanya berjumlah sepasang dan saling berlekatan, di celah-celah lubang pohon; retakan batu; atau jika di rumah, di belakang almari atau di bawah atap. Tempat bertelur ini kerap pula digunakan oleh beberapa tokek secara bersama-sama. Telur menetas setelah dua bulan lebih.
Hewan ini tersebar luas mulai dari India timur, Nepal, Bangladesh, lewat Myanmar, Tiongkok selatan dan timur, Thailand, Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di sekitarnya, Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, Lombok, Flores, Timor, Aru dan Kepulauan Filipina (Manthey & Grossmann, 1997: 232).
Hati-hati, tokek rumah kerap menggigit jika ditangkap. Bila dipegang, tokek otomatis akan mengangakan mulutnya; siap untuk menggigit penangkapnya. Gigitannya sangat kuat, otot-otot rahangnya seakan mengunci; sehingga muncul pemeo bahwa gigitan tokek tak akan dapat lepas kecuali jika ada petir menyambar. Anggapan yang tidak ada kebenarannya, kecuali bahwa memang betul gigitannya sukar dilepaskan.
Ada cara yang mudah untuk menipu tokek agar tak tergigit ketika memegangnya. Letakkan sesuatu yang agak lunak tetapi liat di mulutnya yang menganga, seperti sepotong ranting atau perca kain yang dilipat-lipat, yang tidak mudah putus. Tokek akan menggigitnya dengan sekuat tenaga, sehingga si penangkap aman untuk mengamati, memeriksa dan mengukur hewan itu. Tokek tak akan melepaskan barang itu selama ia masih dipegang orang; namun manakala tokek dibebaskan, ia akan segera melepaskan barang yang digigitnya dan berlari meninggalkannya.
Tokek sering dianggap sebagai "pitbull" di dunia Gekko karena apabila mereka menggigit sesuatu, gigitan tersebut tidak akan dilepaskan selama beberapa jam bahkan berhari-hari. Gigitan tokek tidak bisa dipaksa untuk lepas tanpa melukai tokek itu. Salah satu cara untuk melepaskan gigitan tokek adalah dengan merendam binatang tersebut didalam air sehingga ia akan melepaskan diri. Cara yang paling gampang adalah dengan meneteskan cuka ke mulut tokek. Biasanya itu cukup untuk membuat mereka melepaskan gigitannya.
Tidak semua tokek laku, hanya tokek yang beratnya diatas 2ons. harganya pun sampai 50juta, bahkan para pencari tokek sampai mengiklankan di koran..
menurut info dari orang-orang tersebut, tokek-tokek ini akan di eksport ke jepang dan singapura untuk bahan penelitian obat. hampir tiap hari si udin, mas rochim, mas wahyu membicarakan tokek, bahkan sekarang mas kis ikut-ikutan terserang virus tokek, dan yang paling menghebohkan mas santoso (suaminya mb farida) punya tokek 2,5 kg dan di sinyalir seharga 20miliar.. sungguh harga yang sangat fantastis, dan mbak farida pun bersiap-siap menjadi miliader tokek.. bisnis tokek ini pun belom jelas, masih gelap, masih belum tahu siapa pembeli, siapa penjual dan siapa broker..
Sekarang buat apa orang beli tokek seharga miliaran rupiah, apakah untuk obat, untuk penelitian, untuk pesugihan ataukah hanya sekedar hobi semata.. apakah benar empedu tokek bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS..? apakah ada bukti ilmiah bahwa empedu tokek benar-benar bisa menyembuhkan berbagai penyakit..?
pesan moral: kalo punya tokek mending langsung di jual aja, dari pada nanti dah gak laku lagi, mati atau lepas dari kandang... bisa jadi kasusnya mirip gelombang cinta, giliran punya malah gak laku di jual.. huft
nah eror maneh to gak bisa comeng!!!!
BalasHapusada apa dengan blogmu bus?
meh jadi pengusaha tokek di gunungppati po bus? he
BalasHapusbole bole
hehehe
Gak lah slam..!! masih belom jelas bisnisnya..!! menggiurkan tapi masih gelap.. tuker info tokek di sini boleh kok..!! hihihi.. :D
BalasHapus